Sabtu, 12 Februari 2011

"Ukhti...masihkah berfikir dua kali...?"


Assalamualaikum
Pagi ini seketika disaat membuka facebook
sebuat catatan dari seorang teman sangat menyentuh
untuk kalian ukhti yang sangat disayang Allah swt

Ada seorang wanita yang dikenal taat beribadah.
Ia kadang menjalankan ibadah sunnah. Hanya satu kekurangannya, Ia tak mau berjilbab. Menutup auratnya. Setiap kali ditanya ia hanya tersenyum dan
menjawab
”Insya Allah yang penting hati dulu yang berjilbab. ”
Sudah banyak orang
menanyakan maupun menasehatinya. Tapi jawabannya tetap sama.

Hingga di suatu malam.
Ia bermimpi sedang di sebuah taman yang sangat indah. Rumputnya sangat hijau, berbagai macam bunga
bermekaran. Ia bahkan bisa
merasakan segarnya udara dan wanginya bunga. Sebuah sungai yang sangat jernih
hingga dasarnya kelihatan, melintas dipinggir taman.
Semilir angin pun ia rasakan di sela-sela jarinya.

Ia tak sendiri.
Ada beberapa wanita disitu yang terlihat juga menikmati
keindahan taman. Ia pun menghampiri salah satu wanita. Wajahnya sangat
bersih seakan-akan
memancarkan cahaya yang sangat lembut.

“Assalamu'alaikum,
saudariku....”

“Wa'alaikum salam. Selamat datang saudariku”

“Terima kasih. Apakah ini surga?”

Wanita itu tersenyum. “Tentu saja bukan, saudariku. Ini hanyalah tempat menunggu sebelum ke surga ”

“Benarkah? Tak bisa kubayangkan seperti
apa indahnya surga jika tempat menunggunya saja
sudah seindah ini. ”

Wanita itu tersenyum
lagi ”Amalan apa yang bisa membuatmu kemari, saudariku ?”

“Aku selalu menjaga waktu shalat dan aku menambahnya dengan ibadah sunnah. ”

“Alhamdulillah..”



Tiba-tiba jauh di ujung taman ia melihat sebuah pintu yang sangat indah. Pintu itu terbuka.
Dan ia melihat beberapa wanita yang berada di Taman mulai memasukinya satu-persatu.

“Ayo kita ikuti mereka” kata wanita itu setengah berlari.

“ Apa di balik pintu itu?” Katanya sambil mengikuti wanita itu

“ Tentu saja surga saudariku” larinya semakin cepat

“ Tunggu..tunggu aku..”

dia berlari namun tetap tertinggal
Wanita itu hanya setengah berlari sambil tersenym
kepadanya. Ia tetap tak mampu mengejarnya meski ia sudah berlari. Ia lalu berteriak

“Amalan apa yang telah kau lakukan hingga engkau begitu
ringan ?”

“Sama dengan engkau
saudariku.” jawab wanita itu sambil tersenyum

Wanita itu telah mencapai pintu. Sebelah kakinya telah
melewati pintu. Sebelum wanita itu melewati pintu
sepenuhnya, ia berteriak pada wanita itu.

“ Amalan apalagi yang kau lakukan yang tidak kulakukan ?”

Wanita itu menatapnya dan
tersenyum. Lalu
berkata

“Apakah kau tak
memperhatikan dirimu, apa yang membedakan dengan
diriku ?”

Ia sudah kehabisan napas, tak mampu lagi menjawab.

“ Apakah kau mengira Rabbmu akan mengijinkanmu masuk ke Surga-NYa tanpa jilbab menutup auratmu ?”

Tubuh wanita itu telah melewati pintu, tapi tiba-tiba kepalanya mengintip keluar, memandangnya dan
berkata

”Sungguh sangat disayangkan amalanmu tak mampu membuatmu mengikutiku memasuki surga ini untuk dirimu. Cukuplah surga hanya sampai hatimu karena niatmu adlah menghijabi hati.”

Ia tertegun..lalu
terbangun..beristighfar lalu mengambil air wudhu. Ia tunaikan shalat malam. Menangis dan menyesali perkataanya dulu.. berjanji pada Allah sejak saat itu ia
akan menutup auratnya.

Sumber:

home sweet homes, 12 February 2011 08:05 AM

Kamis, 10 Februari 2011

BERBAGAI PELEBUR DOSA


Dambaan setiap muslim yang terindah ialah; agar ketika pergi meninggalkan dunia ini Allah telah mengampuni dosa-dosanya dan melipatgandakan pahala amal kebaikannya.
Tetapi, sudah menjadi kebijaksanaan Allah Ta’ala, jika Allah menciptakan bagi setiap manusia musuh-musuh yang membujuk dan mendorong mereka untuk melakukan dosa, serta menjauhkan mereka dari kebaikan, yaitu: nafsu ammarah (yang selalu menyuruh kepada kejahatan), syetan dan keinginan (hawa nafsu). Firman Allah Ta’ala:
Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku.” (QS. Yusuf: 23)
Dan firman Allah tentang pimpinan syetan yaitu Iblis:
Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (QS. Al-A’raaf: 16-17)Allah juga berfirman tentang keinginan (hawa nafsu):
Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya.” (QS. An-Nazi’aat: 40)
Dan merupakan rahmat dari Allah yang diberikan kepada hamba-Nya jika Allah telah menyiapkan berbagai faktor dan usaha untuk melebur dan menghapus dosa-dosa mereka. Berbagai faktor dan usaha untuk melebur dosa ini ialah berupa perkataan dan perbuatan yang disyari’atkan melalui Al-Qur’an atau sunnah Rasul-Nya, di antaranya sebagai berikut:

Pertama: Beriman kepada Allah dan beramal shalih.

Firman Allah Ta’ala:
Dan orang-orang yang beriman dan beramal shalih, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih dari apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-‘Ankabuut: 7)
Imam Muslim di dalam kitab Shahihnya meriwayatkan hadits Abu Hurairah, yang menjelaskan bahwa Nabi shallallahu ‘alahi wasallam bersabda:
“Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis, lalu diberikan ampunan kepada setiap hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun.”

Kedua: Menjauhi dosa-dosa besar.

Dalilnya, firman Allah Ta’ala:
Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).” (QS. An-Nisaa’: 31)
Imam Muslim meriwayatkan hadits Abu Hurairah di dalam kitabShahihnya, yang menerangkan bahwa Nabi shallallahu ‘alahi wasallam bersabda: 
“Shalat lima waktu, ibadah Jum’at ke Jum’at berikutnya dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya, akan menjadi penghapus dosa yang ada di antara ibadah-ibadah tersebut, jika dosa-dosa besar dijauhi.”

Ketiga: Taubat yang benar.

Allah Ta’ala berfirman:
Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukannya demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya). (Yakni) akan dilipatgandakan adzab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam adzab itu, dalam keadaan terhina. Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal shalih, maka kejahatan mereka diganti oleh Allah dengan kebajikan. Dan Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (QS. Al-Furqaan: 68-70)
Imam Ibnu Majah di dalam kitab Sunannya meriwayatkan hadits Abdullah bin Mas’ud yang menerangkan bahwa Nabi bersabda:
“Orang yang bertaubat dari dosa, seperti orang yang tidak memiliki dosa.

Keempat: Beristighfar (memohon ampun).

Allah Ta’ala berfirman:
Dan mohonlah ampun kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (QS. An-Nisaa’: 31)
Dan Allah Ta’ala juga berfirman:
Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi maha penyayang.” (QS. Al-Muzzammil: 20)
Abu Dawud meriwayatkan hadits Zaidradhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alahi wasallam bersabda:
“Barangsiapa mengucapkan:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذِي لاَ إِلهَ إِلاَّ هُوَ الحَيُّ القَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

(Aku memohon ampun kepada Allah Yang tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Dia, Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya) dan aku bertaubat kepadanya)
Maka dia akan mendapatkan ampunan, meskipun dia pernah (berbuat dosa berupa) lari dari pertempuran.”

Kelima: Berwudhu.

Imam Muslim di dalam kitab Shahihnya meriwayatkan hadits Humran bekas budaknya Utsman bin Affan, dia menuturkan: Saya pernah datang menemui Utsman bin Affan dengan membawa air wudhu, lalu beliau berwudhu seraya berkata: Ada sekelompok orang yang meriwayatkan beberapa hadits dari Rasulullahshallallahu ‘alahi wasallam yang aku sendiri tidak mengetahui hadits-hadits tersebut? Hanya saja, saya melihat Rasulullahshallallahu ‘alahi wasallam berwudhu seperti wudhu-ku ini, kemudian beliau bersabda:
“Barangsiapa berwudhu demikian, akan diampuni dosanya yang telah berlalu. Dan shalat, serta jalannya ke masjid sebagai tambahan pahala untuknya.”

Keenam: Shalat dan berjalan menuju masjid.

Imam Muslim di dalam kitab Shahihnya meriwayatkan hadits Abu Hurairah, bahwa Nabi shallallahu ‘alahi wasallam bersabda:
“Maukah kalian kutunjukkan sesuatu yang dengannya Allah akan menghapus dosa-dosa dan mengangkat beberapa derajat?” Mereka menjawab, “Baik, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Menyempurnakan Wudhu ketika dalam kondisi sulit, banyaknya langkah menuju masjid dan menunggu shalat setelah mengerjakan shalat. Maka itulah bentuk berjihad bagi kalian.”

Ketujuh: Bersedekah.

Allah Ta’ala berfirman:
Jika kamu menampakkan sedekah (mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 271)
Imam At-Tirmidzi di dalam kitab Sunannya meriwayatkan hadits Mu’adz, bahwa Nabi shallallahu ‘alahi wasallam bersabda:
“Maukah kutunjukkan kepadamu pintu-pintu kebaikan? Puasa adalah perisai dan sedekah akan menghapus dosa seperti air memadamkan api.”

Kedelapan: Haji dan umrah.

Imam An-Nasa’i meriwayatkan hadits Ibnu Abbas yang menjelaskan bahwa Nabi shallallahu ‘alahi wasallam bersabda:
“Lanjutkanlah ibadah haji dengan Umrah, karena keduanya dapat menghapus dosa seperti ububan tukang pandai besi menghilangkan kotoran besi.”

Kesembilan: Berbagai musibah.

Imam Muslim di dalam kitab Shahihnya meriwayakan hadits Abu Hurairah, dia menuturkan, “Setelah turun ayat yang artinya “Barangsiapa beramal jelek, akan mendapat balasannya”, kaum muslimin mengalami tekanan yang sangat berat, maka Rasulullahshallallahu ‘alahi wasallam bersabda:
“Bersikap sederhanalah dan tetap luruslah kalian, karena pada setiap musibah yang menimpa seorang muslim terdapat pelebur dosa, hingga bencana yang menimpa dirinya atau duri yang menancap pada tubuhnya.”

Kesepuluh: Berpuasa dan qiyamullail di bulan Ramadhan.

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan di dalam kedua kitabShahih mereka hadits Abu Hurairah, yang menerangkan bahwa Nabishallallahu ‘alahi wasallam bersabda:

“Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu.”

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits Abu Hurairah, yang menerangkan bahwa Nabi shallallahu ‘alahi wasallam bersabda:

“Barangsiapa melakukan qiyamullail di bulan Ramadhan dengan keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu.”
Wallahu A’lam(AUFa Lc.)
Maraji’:
Kitab Ad-Durar Al-Muntaqat min Al-Kalimat Al-Mulqat, karya Dr. Amin bin Abdullah Asy-Syaqawi, Riyadh 1426 H.