Selasa, 29 Maret 2016

Elegi

Dini hari, 29 Maret...

Alhamdulillah, Segala Puji bagi Allah, Sang Pemberi Hidup, Sang Pemilik seluruh Kehidupan. Tak terasa, beribu langkah melenggang hingga hari ini, beribu nafas tiada berbayar keluar dan masuk menghembus diantara relung paru, diantara senyum bahagia, dan isak dalam mengalirnya air mata...

Hari ini saya ucapkan jazakallah khoiron katsiro, terkhusus untuk keluarga, kawan, dan sahabat, atas terlewatinya 1 tahapan kehidupan, tepatnya di 29 Januari lalu. Amanah yang terhambat, janji yang tak tertepati, dan mimpi yang tiada pernah tergambarkan. Di hadapan Allah, dan ke-empat orang tua saya, telah tersampaikan apa yang telah diperjuangkan, dalam waktu yang tiada sedikit, dengan tenaga yang tiada terputus. Di antara bisik semangat demi perjuangan, bersama sayup mata yang lelah tiada terlelap, menjadikan diri lepas dari sebuah jerat, sebuah janji, sebuah amanah.

Terima kasih, Jazakallah khoiron, atas senyum yang tiada lelah menemani, atas dorongan yang tiada henti, terselip amarah diantara perhatian, bersanding menemani tarian jemari menuliskan goresan fikiran, untuk selalu berusaha mencari apa yang hendak diketemukan. Semoga Allah selalu bersama kalian jiwa-jiwa yang penuh akan kasih sayang, jiwa yang tiada lelah untuk membantu, jiwa yang selalu menebarkan senyumnya tanpa pamrih.

"Sebaik-baik manusia, ialah mereka yang bermanfa'at bagi sesamanya."

belakang meja, 29 Maret 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar